.png)
SPNF SKB Boto melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) untuk peserta didik Paket B setara SMP dan Paket C setara SMA. Kegiatan berlangsung dengan lancar dan tertib, serta menggunakan Sistem Informasi Penilaian (SIMFONI) sebagai sarana utama dalam pelaksanaan ujian. SIMFONI adalah sistem berbasis digital yang dirancang untuk mendukung proses evaluasi pembelajaran pada pendidikan kesetaraan. Melalui sistem ini, tutor dapat menginput soal ujian, peserta didik mengerjakan ujian dengan cara menjawab soal secara langsung di aplikasi, dan hasil pekerjaan tersebut kemudian dikoreksi secara otomatis maupun oleh tutor. Dengan demikian, proses penyusunan soal, pelaksanaan ujian, hingga penilaian dapat dilakukan lebih cepat, transparan, dan akurat.
Pada pelaksanaan UAS kali ini, para peserta didik tampak antusias mengikuti ujian dengan menggunakan SIMFONI. Mereka terbiasa dengan bimbingan tutor sebelumnya sehingga dapat menyesuaikan diri dengan sistem digital tersebut. Tutor serta panitia ujian dari SKB Boto turut mendampingi jalannya kegiatan untuk memastikan seluruh peserta dapat mengikuti ujian tanpa kendala. Salah seorang tutor, Ibu Titi Hermayani, S.Pd, menyampaikan bahwa penggunaan SIMFONI sangat membantu proses evaluasi. “Dulu kami harus mengoreksi secara manual satu per satu. Sekarang dengan SIMFONI, pekerjaan jadi lebih cepat dan hasilnya juga lebih akurat,” ujarnya. Sementara itu, salah satu peserta didik Paket C, Rahmat, merasa bangga bisa mengikuti ujian dengan sistem digital. “Awalnya saya agak canggung, tapi setelah dicoba ternyata mudah. Saya senang karena bisa belajar ujian dengan cara yang lebih modern,” katanya. Kepala SPNF SKB Boto menegaskan bahwa penggunaan SIMFONI merupakan langkah inovatif dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan nonformal. Sistem ini tidak hanya mempermudah administrasi penilaian, tetapi juga menjadi bentuk adaptasi pendidikan kesetaraan terhadap perkembangan teknologi digital. Dengan terselenggaranya Ujian Akhir Semester berbasis SIMFONI, diharapkan mutu pendidikan kesetaraan semakin meningkat. Peserta didik Paket B dan Paket C pun dapat merasakan pengalaman ujian yang lebih modern, transparan, dan efisien, setara dengan penyelenggaraan pendidikan formal.